Sunday, December 1, 2013

Management Server Pulsa

MANAGEMENT SERVER PULSA
Usaha Server kita untung apa rugi.. Ayo baca dulu artikel dibawah ini ,

Cara Pertama
Menghitung Pemasukan Global dikurangi Pengeluaran Harian

Metode ini adalah didasarkan pada teori akuntansi secara umum. Dimana kita menghitung arus kas harian berdasarkan transaksi keuangan yang ada. Misalnya berapa jumlah uang masuk hari ini, dan berapa uang keluar hari ini, atau aktiva dikurangi passiva. Hasilnya adalah berupa rugi laba harian, sehingga diketahui apakah arus kas kita bagus (positif), atau buruk (negatif).

Dalam kasus server pulsa, pengeluaran-pengeluaran tersebut antara lain :
- Pembelian stok
- Pengisian pulsa untuk sender
- Pemberian bonus transaksi

Sedangkan pemasukan antara lain
- Bonus stok dari supplier
- Pemasukan deposit

Metode seperti ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
- Akan menghasilkan fluktuasi hasil yang bisa jadi sangat mengejutkan. Karena setiap hari bisa rugi jutaan, atau untung jutaan. Karena disaat hari-hari pembelian stok hasilnya bisa dipastikan akan minus, besoknya bisa jadi akan surplus, begitu seterusnya.
- Secara umum, memang akan memberikan laporan arus kas keuangan secara riil, akan tetapi, jika ditemukan kejanggalan (misalnya dirata-rata kok negatif terus), maka sulit menemukan bagian server mana yang memerlukan perbaikan atau lost.
- Tidak bisa mendeteksi jika ada kehilangan di sistem atau stok. Bisa dipastikan jika terjadi pencurian stok oleh pihak internal (operator), maka hanya bisa dicatatkan saja, akan tetapi tidak bisa menunjukkan buktinya.
- Tidak bisa mengetahui, apakah keuangannya sehat atau tidak. Karena walaupun hasilnya surplus, akan tetapi tidak tahu apakah surplus tersebut sebanding dengan beban hutang agen yang harus ditanggung.

Cara Kedua
Mengontrol Pemasukan Pengeluaran per Sub Sistem
Cara kedua ini, memang lebih spesifik dan sedikit rumit. Akan tetapi sangat memungkinkan selain bisa memberikan laporan rugi laba, juga bisa untuk kontrol arus kas di keuangan maupun di server.
Ada dua level fungsi yang harus dilakukan yaitu level manajemen, dan level operasional. Level manajemen (owner) cukup mengetahui arus kas keuangan, sedangkan level operasional harus mengetahui arus kas keuangan dalam server.
Level manajemen
Level manajemen (owner), sebenarnya harnya berkepentingan untuk mengetahui arus kas keuangannya sehat (untung) atau tidak (rugi). Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah menghitung aktiva dikurangi passiva secara harian. Aktiva dalam sistem adalah aktiva lancar saja yang meliputi kekayaan stok, piutang agen dan kas bank. Sedangkan passiva adalah total deposit agen di server.

Rumus sederhananya adalah :

- Kas Bank A Rp 120.000.000
- Kas Bank B Rp 40.000.000
- Puitang Member / Reseller Rp 0
- Total Aktiva Lancar Rp 160.000.000 (+)
- Hutang Agen (Total Deposit) > Lihat di sistem Rp 130.000.000 (-)
Total Laba Rugi : Rp 30.000.000

Disini, selisih Rp 30.000.000 adalah jelas-jelas surplus. Jika hal ini dilakukan tiap hari, maka akan kelihatan pergerakan keuangan akan positif atau negatif. Dengan metode seperti ini, manajemen tidak harus tahu apakah di operasional terjadi kehilangan atau proses-proses yang rumit. Parameternya sangat simple, jika surplus tersebut bergerak seiring dengan penambahan transaksi, maka perusahaan sehat. Sebaliknya, jika laba rugi disini menurun, maka bisa dikatakan perusahaan sedang tidak sehat (mengalami penurunan).
Level Operasional
Untuk level operasional, disini tanggung jawab utama adalah balancing stok atau transaksi. Jika level manajemen cukup mengetahui arus kas keuangan global, maka disini untuk menjaga arus keuangan global tersebut sehat, harus didukung dengan arus transaksi yang sehat pula.

Arus transaksi dibagi menjadi dua bagian : transaksi saldo agen dan transaksi saldo supplier. Keduanya harus sama-sama balance.


Transaksi Saldo Agen
Transaksi saldo agen, adalah jumlah saldo yang masuk, dikurangi dengan transaksi harus sesuai dengan saldo akhir. Secara global rumusnya adalah :

Total saldo agen hari sebelumnya Rp 130.000.000 (+)
Transaksi pulsa hari ini : Rp 25.000.000 (-)
Beban SMS : Rp 8.000 (-)
Refund hari ini : Rp 150.000 (+)
Deposit hari ini : Rp 35.000.000 (+)
Bonus transaksi : Rp 0 (+)
Saldo akhir (semestinya) sekarang : Rp 140.142.000
Contoh :
Jika saldo deposit dalam server (1) Rp 139.000.000, maka terjadi kehilangan Rp 1.142.000. Jika saldo deposit (2), misalnya Rp 142.000.000, maka kelebihan Rp 858.000. Kekurangan atau pun kelebihan disini harus dikrosscek dalam server.
Bagaimana hal ini bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya?
Hal ini bisa terjadi jika kalkulasi transaksi agen mengalami gangguan atau diganggu. Misalnya :
- Adanya agen yang transaksi tidak terpotong
- Penambahan saldo diluar validasi (penambahan tidak terpantau)
- Adanya transaksi yang motong 2x satu transaksi

Untuk mengatasinya, kita harus mengecek kalkulasi per agen. Jika rumus diatas kita kumpulkan dari seluruh agen, maka kita breakdown per agen/reseller. Jadi, per agen kita hitung saldo awalnya, transaksi yang dipakai, biaya sms, refund, deposit masuk dan saldo akhir sekarang. Baru kita evaluasi per agen tersebut, apakah ada saldo atau transaksi yang tidak sewajarnya.